![]() |
Sumber foto : news.okezone.com |
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah kehidupan yang bermanfaat, karena pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terorganisir untuk mengkonstruksi dan membantu perkembangan potensi manusia. Pendidikan adalah salah satu kunci penentu bagi manusia modern untuk membuka peluang menuju keberhasilan hidup. Pendidikan bukan hanya dipandang sebagai hak asasi manusia, tetapi juga sebagai hak yang memungkinkan pemenuhan hak-hak asasi lainnya. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan adalah: "Tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya."
Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas dan kemajuan suatu
bangsa. Manusia dianggap mundur jika tidak ada pendidikan. Proses pendidikan
berlangsung sepanjang hidup manusia. Bermula di dalam kandungan ibu hingga
akhir hayat. Pendidikan dianggap sebagai satu hal yang mendasari kehidupan
manusia. Kesuksesan seseorang bergantung bagaimana pendidikan yang diterimanya.
Pendidikan tidak hanya berasal dari lingkungan keluarga, namun juga berasal
dari lingkungan sekolah dan pergaulan. Jika melihat realita pendidikan yang ada
di Indonesia, pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara maju seperti Finlandia. Finlandia menjadi negara dengan sistem
pendidikan terbaik di dunia karena memiliki guru yang berkualitas. Menurut
laporan The Guardian, guru-guru
di Finlandia harus melalui seleksi dan pelatihan yang cukup ketat. Tak
sembarang orang yang dipilih untuk menjadi guru di negara tersebut. Guru-guru
dilatih agar dapat memilih metode apa yang akan mereka gunakan di dalam kelas.
Guru-guru juga bebas dari persyaratan eksternal seperti adanya inspeksi,
pengujian standar dan kontrol dari pemerintah. Finlandia sudah meniadakan
proses inspeksi sekolah sejak tahun 1990-an. Sebab
itu, wajar saja jika Finlandia menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik
di dunia.
Jika
dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia, Indonesia masih jauh tertinggal
dari pendidikan di Finlandia. Beradasarkan berita yang dimuat pada laman berita
Kompas.com Desember 2014, Mendikbud
menjelaskan bahwa 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar
layanan minimal pendidikan. Berdasarkan pemetaan Kemendikbud terhadap 40.000
sekolah pada 2012, diketahui bahwa isi, proses, fasilitas, dan pengelolaan
sebagian besar sekolah saat ini masih belum sesuai standar pendidikan yang baik
seperti diamanatkan undang-undang. Selain itu, nilai rata-rata uji kompetensi
guru belum terpenuhi. Nilai rata-rata guru yang diharapkan adalah 70, namun
saat ini baru 44,5 nilai yang didapat. Meski demikian, banyak pula generasi
Indonesia yang
memiliki prestasi dalam bidang pendidikan, di antaranya seperti yang dimuat
pada laman berita detik.com bahwa
empat orang pelajar tingkat SMA di Lamongan mewakili
Indonesia dalam ajang Internasional Science
Project Olympiad (ISPO) di Rumania dan Brazil. Selanjutnya yaitu Samuel
Leonardo Putra, pada laman yang sama dikemukakan bahwa ia merupakan salah
seorang pemuda Indonesia yang lulus dengan nilai First Class (IPK setara 3,5-4) ditambah dengan predikat Summa Cumlaude di Universitas Oxford,
Inggris. Pelbagai prestasi yang telah dipaparkan di atas menggambarkan bahwa
pendidikan sangat penting dalam menunjang prestasi seseorang. Seseorang yang
telah mendapatkan pendidikan yang memadai baik pendidikan moral, intelektual,
maupun rohani, akan dengan mudah dapatkan kesuksesan dalam hidupnya. Terlebih
lagi pendidikan intelektual seperti yang
dikuasai Samuel. Kecerdasannya dalam bidang Sains dan berbahasa Inggris
memudahkannya ketika kuliah di Inggris. Ia mendapatkan pundi-pundi tambahan
dari hasil mengajar Sains di SMP-SMA di Inggris. Selain itu, pendidikan moral
yang telah ia dapatkan dari keluarganya juga membantunya agar tidak mudah
terjerumus pada pergaulan-pergaulan yang negatif. Ia justru mengikuti berbagai
kegiatan sosial dan kegiatan mahasiswa lainnya yang bermanfaat. Ketika pulang
di Indonesia, ia juga sering diundang untuk mengisi acara di sekolah-sekolah untuk
memotivasi siswa agar mau kuliah di luar negeri. Berdasarkan pemaparan
tersebut, terdapat relasi antara makna pendidikan dengan prestasi. Oleh sebab
itu, perlu bagi kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan
moral dan intelektual. Jika keduanya sudah dikuasai, maka akan sangat mudah
bagi kita mencapai kehidupan yang diharapkan.
Monita Sholeha
Divisi Rumah Bahagia
Posting Komentar