Belajar Kelola Stress Bareng Sejiwa #3

 




 

Penulis : Naila Bidayah Shalihah

Staf Departemen PSDB KSE UIN Jakarta

   

“Gimana kabarnya hari ini?”
“Aku strong kok!”  *stres tak tertolong 😫


   Begitu ucap generasi Z kebanyakan saat ini, menjadi dewasa ternyata tidak mudah ya teman-teman. Apalagi didukung oleh persentase generasi Z yang mengalami stres karena prospek kerja dan karier sebanyak 50 persen, lebih tinggi dibanding Milenial yang proporsinya 41 persen (dilansir dari databoks.katadata.co.id). Tapi tenang, Paguyuban KSE UIN Jakarta secara rutin mengadakan bincang bersama guna meningkatkan kesehatan mental para penerima beasiswa.

   Webinar bertemakan “Deal With Stress Upgrade Your Wellness” pada 26 Februari 2023 dibuka oleh Naila Bidayah selaku moderator dan Kak Hanifa Faizah Ramadhani, mahasiswi psikologi UIN Jakarta sebagai pembicara. Di awal sesi, Kak Hanifa dengan cara uniknya membangun hubungan dengan peserta melalui pertanyaan singkat mengenai rasa stres yang pernah atau sedang dialami. Secara sederhana dijelaskan bahwa stres adalah konsekuensi dari proses penilaian seseorang atas suatu peristiwa. Suatu peristiwa atau stressor yang menjadi sebab stres sejatinya bersifat netral, sedangkan yang memberi makna sebagai tantangan atau ancaman adalah tugas setiap diri.  

 

 Gambar 1. Sesi Awal Pemateri

 

    Hadirnya stres tentu tidak hanya berputar di kepala, tetapi juga dapat berpengaruh pada perasaan, tubuh, dan perilaku kita. Lebih lanjut, pemateri menyatakan bahwa setiap kita memiliki toleransi stres dan reaksi stressor yang berbeda sehingga semua perlu dipahami dengan baik sehingga dapat saling mengerti satu sama lain.

    Dua hal penting yang menjadi solusi mengelola stres dengan baik dari pemaparan Kak Hanifa, yaitu “take care of yourself”, seperti tidur yang cukup, makan sehat, meditasi, dan olahraga.  Pemateri turut mengajak para peserta untuk mempraktikkan salah satu teknik Nadi sodhana atau yang biasa dikenal pernapasan lubang hidung alternatif yang bermanfaat untuk mengaktifkan dan menyeimbangkan jalur nadi dan memiliki efek positif pada kesehatan mental. 

 

  Gambar 2. Solusi 1; Take Care of Yourself

 

    Hal penting lainnya, yaitu “human interaction” atau memandang stres sebagai suatu hal yang positif. Kak Hanifa mendukung pernyataan seorang psikolog, Kelly McGonigal, untuk membangun interaksi dengan orang lain sebagai sarana mengatasi stress. Hal ini didukung hormon oksitosin sebagai hormon peluk yang mendorong manusia untuk mencari dukungan dari orang lain dan membuat kita tetap bertahan. 

    Tidak hanya bicara satu arah, diskusi menjadi menarik pada sesi tanya jawab, peserta bertanya mengenai “bagaimana merangkul teman yang menghadapi stress” hingga “bagaimana menghadapi hari senin yang terkesan membuat sakit kepala” dan pemateri beserta teman-teman yang berpengalaman bertukar pandang dengan aktif. Antusiasme peserta berlanjut pada sesi games, moderator membawakan games tebak siapa aku dari nominasi para pengurus paguyuban KSE UIN Jakarta sebagai bentuk bonding dan semakin mengenal satu sama lain. 

 


Gambar 3. Sesi Games 

 

    Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para beswan dapat mengetahui dan menerapkan bagaimana menjaga kesehatan mental karena untuk kemudian dapat mencapai visi KSE, yaitu sharing, networking, dan developing.

 

Departemen PSDB

Kabinet Sejua

Sharing, Networking, and Developing


📷 IG & Twitter @kseuinjkt

🐣 Tiktok @kseuin_jkt

🔎 LinkedIn & Youtube KSE UIN Jakarta

🌐 Web kseuinjkt.or.id

Email beasiswakse@uinjkt.ac.id

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama