Hari Anti Bullying Sedunia

 

  Sumber Gambar : Pinterest npr.org


Penulis : Achmad Reza Fahcruroji, Eka Oktavia, dan Siti Fatimah Azzahra

Pengurus Inti Kabinet Sejua KSE UIN Jakarta

 

   Dalam rangka memperingati hari anti bullying sedunia pada bulan Mei lalu, paguyuban KSE UIN Jakarta akan membahas informasi seputar bullying dan bagaimana tindakan pencegahannya! Mari disimak

Apa itu Bullying?

   Bullying adalah perilaku atau tindakan yang disengaja untuk menyakiti, mendominasi, atau mengintimidasi orang lain yang dianggap lebih lemah atau berbeda secara fisik, sosial, atau psikologis. Perilaku ini sering terjadi berulang-ulang dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Bullying dapat berbentuk kekerasan fisik, verbal, emosional, atau siber. Bullying dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban maupun pelaku, seperti stres, depresi, rendah diri, kecemasan, isolasi sosial, bahkan bunuh diri. Bullying dapat terjadi di berbagai tempat dan situasi, seperti sekolah, tempat kerja, rumah, atau media sosial.

 

Cyberbullying

   Cyberbullying adalah bentuk bullying yang menggunakan teknologi digital, seperti media sosial, platform chatting, atau game online. Beberapa contoh yang termasuk cyberbullying adalah:

  1. Menyebarkan kebohongan atau foto memalukan tentang seseorang di media sosial.
  2.  Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan atau menghina kepada seseorang melalui platform chatting.
  3.  Meniru atau mengatasnamakan seseorang dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
  4.  Trolling - mengirim pesan yang mengancam atau menjengkelkan di media sosial, ruang obrolan, atau game online.
  5.  Mengucilkan, mengecualikan, atau menghasut orang lain untuk mempermalukan seseorang di media sosial atau game online.
  6.  Membuat situs atau grup yang berisi kebencian tentang seseorang atau dengan tujuan untuk menebar kebencian terhadap seseorang.
  7.  Memberikan suara untuk atau menentang seseorang dalam jajak pendapat yang melecehkan.
  8.  Membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah dalam menggunakan nama mereka.
  9.  Memaksa seseorang untuk mengirimkan gambar sensual atau terlibat dalam percakapan seksual. 

 

Dampak Bullying

   Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa dampak bullying yang perlu diwaspadai adalah:

  1. Masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, rendah diri, kesepian, hilang minat, atau bahkan pikiran untuk bunuh diri.
  2. Masalah fisik, seperti luka memar, gangguan pencernaan, sakit kepala, atau gangguan tidur.
  3. Gangguan prestasi akademis, seperti menurunnya nilai, absen sekolah, atau putus sekolah.
  4. Sulit beradaptasi atau bersosialisasi dengan orang lain, seperti menghindari teman-teman, tidak percaya diri, atau menjadi korban isolasi sosial.
  5. Trauma atau stres pasca-traumatik yang bisa berlangsung hingga dewasa.
  6. Perilaku bermasalah, seperti agresif, melawan, menyakiti diri sendiri, atau terlibat dalam tindak kriminal.
  7. Ketergantungan pada zat adiktif, seperti alkohol, rokok, atau narkoba.

 

Bentuk Pencegahannya dan Penangannya Bagaimana sih?

   Pencegahan dapat dilakukan secara komprehensif dan terkoordinasi, dimulai dari tingkat individu anak, keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

A. Pencegahan melalui anak dilakukan dengan memberdayakan mereka

  1. Mengidentifikasi tanda-tanda awal terjadinya bullying.
  2. Mampu melawan jika menjadi korban bullying.
  3. Mampu memberikan bantuan saat melihat adanya kasus bullying (seperti menghentikan atau mengusahakan perdamaian, mendukung teman dengan membangun kembali kepercayaan, melaporkan kejadian tersebut kepada sekolah, orang tua, atau tokoh masyarakat).

B. Pencegahan melalui keluarga dilakukan dengan memperkuat ketahanan keluarga dan meningkatkan pola pengasuhan

  1. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan kasih sayang antar sesama.
  2. Menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan mencontohkan cara berinteraksi yang baik antar anggota keluarga.
  3. Membangun kepercayaan diri anak, mengembangkan keberanian dan ketegasan, serta melatih kemampuan sosialisasi.
  4. Mengajarkan etika dalam berhubungan dengan sesama (mendorong kepedulian dan sikap menghargai), memberikan teguran yang bersifat mendidik jika anak melakukan kesalahan.
  5. Mendampingi anak dalam memahami informasi, terutama dari media televisi, internet, dan media elektronik lainnya.

C. Pencegahan melalui sekolah

  1. Merancang program pencegahan yang menyampaikan kepada siswa bahwa perilaku bully
    tidak dapat diterima di sekolah, serta menerapkan kebijakan "anti bullying".
  2. Membangun komunikasi efektif antara guru dan siswa.
  3. Mengadakan diskusi dan ceramah mengenai perilaku bullying di sekolah.
  4. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.
  5. Menyediakan bantuan kepada siswa yang menjadi korban bullying.
  6. Mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua atau komite sekolah.

   Sedangkan, bentuk pencegahan melalui masyarakat dilakukan dengan membentuk kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak, dimulai dari tingkat desa atau kampung. Salah satu contohnya adalah Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat (PATBM). Dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan melibatkan semua pihak dalam mencegah dan mengatasi kasus bullying.

   Sementara itu, bentuk penanganannya bisa menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi). Intervensi rehabilitasi melibatkan proses yang bertujuan untuk membantu pembully menyadari bahwa perilaku mereka tidak dapat diterima di lingkungan sekolah. Pendekatan pemulihan ini melibatkan reintegrasi siswa yang menjadi korban bullying dan siswa yang melakukan tindakan agresif (bullying) ke dalam komunitas sekolah, dengan tujuan agar mereka menjadi siswa yang kuat dan patuh terhadap aturan serta nilai-nilai yang berlaku di sekolah. Program ini didasarkan pada nilai-nilai penghormatan, pertimbangan, dan partisipasi. Prinsip yang digunakan meliputi: 1) Mengharapkan yang terbaik dari orang lain, 2) Bertanggung jawab atas perilaku dan menghormati perasaan orang lain, 3) Menerima tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan, dan 4) Memperhatikan kebutuhan orang lain.

 

 Penutup

    Hari Anti Bullying Sedunia adalah momen penting di mana kita bersatu untuk mengakhiri perilaku intimidasi dan kekerasan yang merugikan banyak individu di seluruh dunia. Saat kita mencapai akhir dari hari yang penuh dengan kegiatan, diskusi, dan kesadaran ini, ada beberapa hal penting yang perlu kita ingat.

    Pertama, penting bagi kita untuk mengakui bahwa tindakan kecil sehari-hari dapat membuat perbedaan besar dalam mengatasi masalah ini. Setiap tindakan baik, setiap dukungan, dan setiap kata-kata yang ramah dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua orang. Mari kita terus mengedepankan toleransi, saling menghormati, dan empati satu sama lain.

    Kedua, perlunya membangun kesadaran terus-menerus tentang bahaya dan dampak buruk dari perilaku intimidasi. Hari Anti Bullying Sedunia hanya merupakan awal dari perjuangan kita melawan intimidasi. Kami perlu memperkuat upaya pencegahan dan pendidikan, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Dengan mengajarkan anak-anak dan orang dewasa tentang penghargaan terhadap perbedaan, kerja sama, dan penyelesaian konflik yang damai, kita dapat merubah budaya menjadi lebih inklusif.

    Ketiga, penting bagi kita untuk mendukung para korban intimidasi. Mari kita jadikan hari ini sebagai awal dari komitmen kita untuk mendengarkan, membantu, dan melindungi mereka yang mengalami intimidasi. Mari kita menciptakan lingkungan yang mendukung di mana para korban merasa aman untuk berbicara dan mendapatkan bantuan. Kita semua memiliki peran untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. 

    Akhirnya, mari kita berkomitmen untuk menjaga semangat Hari Anti Bullying Sedunia sepanjang tahun. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk melawan intimidasi dan mempromosikan budaya yang lebih baik. Mari kita bergandengan tangan dan membangun dunia di mana semua orang merasa diterima dan dihargai, tanpa rasa takut atau ketidakadilan.

 

 Salam suKSEs!
Keep Sharing, Networking, and Developing

 

Departemen PI

Kabinet Sejua

Sharing, Networking, and Developing


📷 IG & Twitter @kseuinjkt

🐣 Tiktok @kseuin_jkt

🔎 LinkedIn & Youtube KSE UIN Jakarta

🌐 Web kseuinjkt.or.id

Email beasiswaksce@uinjkt.ac.id

 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama