Halo, teman-teman pembaca sekalian! Mungkin banyak di antara kalian agak kesulitan untuk mengatur keuangannya di masa pandemi ini. Para remaja, khususnya mahasiswa seperti saya, terkadang kesulitan untuk mengontrol dan mengatur pengeluaran yang seringkali lebih besar daripada pemasukan. Saya akan memberikan beberapa tips mengenai cara mengatur keuangan.
Tips
cara mengatur keuangan ini akan amat berguna, terutama bagi teman-teman perantauan
dan yang tinggal di kos. Tentu saja beberapa masukan ini berasal dari
pengalaman pribadi saya. Namun, terdapat juga beberapa hal yang saya dapat dari
buku atau artikel lain melalui proses saduran terlebih dahulu.
1. Susunlah
Rencana Pengeluaran
Kiat
pertama ialah menyusun rencana pengeluaran atau penggunaan uang. Biasanya saya
membuat rencana pengeluaran untuk jangka waktu sebulan. Pastikanlah uang yang
dimiliki mampu mencukupi kebutuhan primer seperti uang makan, uang untuk
buku-buku, mem-print tugas, bimbel, dan lainnya yang berhubungan dengan
kuliahmu.
Jangan
gunakan uang dalam daftar rencana ini untuk kebutuhan lain seperti membeli
telepon seluler baru, berlibur, menonton film, dan lainnya. Pastikan
benar-benar menggunakan uang yang sudah direncanakan tersebut hanya untuk
segala kebutuhan (primer) yang terdapat dalam rencana ini.
2. Pastikan
Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan
Kiat yang kedua
cukup berhubungan dengan yang pertama. Setelah membuat rencana pengeluaran,
kita pasti ingin memiliki beberapa hal lain seperti jalan-jalan, membeli gawai
terbaru, membeli baju, dan lainnya. Nah, kita perlu memastikan uang yang kita
keluarkan untuk hal-hal tersebut, tidak melebihi pemasukan. Jangan sampai justru
mengambil pilihan untuk meminjam uang ke teman demi memenuhi gengsi semata
3. Sisihkan
Uang untuk Menabung
Kiat
ketiga adalah menabung. Setelah memenuhi kebutuhan primer dan masih terdapat
sisa uang, baiknya ditabung. Namun, jika ingin dihabiskan untuk hal lain, maka
tidak masalah. Menurut saya tidak ada salahnya menabung terlebih dahulu, baru
setelah itu jika kita ingin membeli barang-barang yang kita inginkan baru kita
dapat menggunakan uang sisanya.
Menabung
juga tidak melulu hanya di satu rekening. Ada beberapa bank yang menyediakan
bank digital yang memiliki fitur split saver, sehingga
memungkinkan untuk membagi beberapa tabungan dalam satu rekening. Contohnya
dalam BCA Digital, saya membuka 4 tabungan. Satu tabungan khusus yang tidak boleh
disentuh-sentuh uangnya, lalu ada tabungan primer di mana uangnya
digunakan untuk kebutuhan primer lebih
dahulu, selanjutnya ada tabungan hobi yang uangnya saya gunakan untuk membeli
barang-barang yang saya inginkan, dan terakhir ada tabungan umum di mana
tabungan ini digunakan bila memerlukan uang darurat dan keuangan di
tabungan-tabungan lain tidak mencukupi.
4. Jangan
Ragu Berinvestasi
Mungkin
banyak di antara kalian yang mengenal investasi saham ataupun crypto.
Berinvestasi melalui hal-hal tersebut dapat membawa keuntungan karena jika
beruntung mungkin harga saham atau crypto currency yang kita miliki
dapat naik dibandingkan saat kita membelinya. Namun, perlu diingat jika
berinvestasi melalui saham dan crpto juga memiliki risiko tersendiri.
Ada baiknya menggunakan uang yang disisakan dan bukan uang kebutuhan primer.
Hal ini bertujuan agar kebutuhan primer kita dapat terpenuhi terlebih dahulu
dan pastikan uang tersebut adalah uang “dingin”.
Selain
berinvestasi melalui saham dan crypto, kita dapat berinvestasi melalui
emas digital. Menurut saya, risiko berinvestasi melalui emas digital cenderung
lebih kecil, dikarenakan nilai emas cenderung tetap dan seiring waktu selalu
naik.
Saya
pribadi ketika berinvestasi melalui emas digital dan crypto menggunakan
uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan primer. Saran saya kalian bisa beli
emas melalui aplikasi Pegadaian Digital, lalu untuk membeli crypto bisa
menggunakan aplikasi Pintu.
5. Mulailah
Bisnis Sampingan Guna Mendapat Uang Tambahan
Jangan
takut untuk memulai bisnis dengan anggapan jika hanya membuang-buang uang dan
waktu. Jika kalian tekun dan ulet, bisnis yang kalian jalankan mungkin saja
bisa berkembang.
Saya
sendiri membuka bisnis cuci dan detailing helm motor. Bisnis saya
menargetkan para teman-teman biker yang ingin membersihkan helm
kesayangannya dengan perawatan istimewa dan tetap menjaga kualitas dari
helmnya. Bisnis ini bermula karena coba-coba dengan modal sangat minim. Seiring
berjalannya waktu, bisnis tersebut semakin berkembang. Sehingga saya mulai bisa
membeli peralatan-peralatan yang lebih bagus dan lebih baik untuk helm-helm
klien.
Saya
juga sempat mengalami bisnis yang sepi, terutama pada masa pandemi seperti ini.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat saya karena saya melakukan hal yang
saya suka dan di kalangan teman-teman biker juga. Intinya janganlah takut berbisnis.
Sepi dan rugi itu adalah sesuatu yang wajar. Bila kita gagal dalam membangun
satu bisnis, carilah kesempatan bisnis lain, karena bisa saja keberuntungan
kita terdapat pada bidang bisnis baru yang akan digeluti.
Sekian beberapa
tips atau masukan dari saya untuk mengatur keuangan di kala pandemi ala
mahasiswa. Saya harap tips-tips tersebut dapat membantu dan menginspirasi
teman-teman pembaca semua.
Posting Komentar