Political Thought (Sosialisme Islam) ala H.O.S. Tjokroaminoto




Oleh: Very Hidayat Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta| 11170340000013| very.hidayat17@mhs.uinjkt.ac.id 

           Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau dikenal dengan H.O.S Tjokroaminoto merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional yang memberikan pengaruh besar dalam dinamika politik Indonesia, termasuk di dalamnya membentuk pemikiran politik maupun mempengaruhi tindakan politik banyak tokoh pergerakan nasional. H.O.S. Tjokroaminoto terlahir dari keluarga ningrat dan sekaligus keturunan ulama, karena buyutnya adalah Kyai Bagoes Kesan Besari yang merupakan kyai ternama di daerah Ponorogo yang memperistri putri dari Susuhunan II. Kakek dan ayahnya berkarier sebagai pegawai pemerintah (pamong praja), karier yang pada awalnya juga dipilih oleh Tjokroaminoto setelah menyelesaikan studi di Opleidings School Voor Indlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Magelang pada tahun 1902. Latar belakang keluarga dan pendidikan yang dimiliki oleh Tjokroaminoto dengan demikian menunjukkan status sosial yang tinggi, selain juga latar belakang agama Islam yang relatif kuat melekat pada dirinya. 

        Tjokroaminoto merupakan guru politik sekaligus teman diskusi terhadap beberapa tokoh pergerakan nasional seperti Soekarno, Kartosoewiryo, Abikoesno, Alimin dan Muso. Bahkan, Soekarno yang dikemudian hari menjadi Presiden Republik Indonesia pertama, pernah menjadi menantu dari Tjokroaminoto, walaupun pernikahan tersebut diakui oleh Soekarno sebagai bentuk penghormatan dan rasa kasihan terhadap Tjokroaminoto sehingga pernikahannya dengan Oetari putri Tjokroaminoto hanyalah berupa kawingantung. Menariknya, beberapa murid Tjokroaminoto memiliki pandangan politik yang berbeda dalam perkembangan pemikiran politik serta ideologi politik yang dianutnya. Soekarno sangat dipengaruhi dan kemudian mengembangkan ajaran nasionalisme, Kartosoewiryo menganut ajaran fundamentalisme Islam, sementara Alimin dan Muso mengembangkan ajaran komunisme. 1 1 Sosialisme Islam Perspektif Pemikiran Politik HOS diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.51. 

        H.O.S Tjokroaminoto juga merupakan tokoh yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan organisasi Syarikat Islam (SI) yang kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam (PSI) dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Tjokroaminoto merupakan Ketua Syarikat Islam dan menjadi pemimpin PSI dan PSII hingga akhir hayatnya. Tjokroaminoto merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah Syarikat Islam. 

        Besarnya pengaruh Tjokroaminoto dalam SI dapat terlihat dari bagaimana kaderkader partai tersebut memperlakukannya sebagai tokoh kharismatis yang amat dihormati dan diidolakan kaum partai. Penghormatan terlihat dengan gelar yang digunakan dalam partainya yaitu ‘Yang Utama H.O.S. Tjokroaminoto’, dan juga diciptakan lagu khusus ‘Hymne H.O.S. Tjokroaminoto’ yang dinyanyikan pada acara-acara resmi partai. Bahkan di sebagian kalangan masyarakat Tjokroaminoto dianggap sebagai ratu adil yang membawa kebenaran dan memimpin jalan ke surga. 

          Sebagai seorang tokoh pergerakan yang juga merupakan tokoh Islam politik, salah satu pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan SI, PSI dan PSII secara khusus dan terhadap pemikiran politik Islam Indonesia secara umum adalah pemikiran politiknya tentang sosialisme Islam. Tjokroaminoto dengan demikian merupakan tokoh pergerakan sekaligus tokoh muslim yang meletakkan dasar pemikiran politik yang menghubungkan antara ajaran Islam dan pemikiran sosialisme di Indonesia.2 

        Secara etimologis, sosialisme berasal dari bahasa Latin “SOCIUS” yang berarti sahabat atau teman. Istilah ini merupakan suatu prinsip pengendalian harta dan produksi serta kekayaan oleh kelompok. Dalam bahasa Belanda yaitu maker, bahasa Jawa kanca, dan dalam bahasa Arab asrah. Berdasarkan arti kata di atas, yang dimaksudkan dengan paham sosialisme terdapat makna atau cita-cita het kameraadschappelijke yaitu rasa pertemanan dan persahabatan. Sosialisme mengutamakan nilai-nilai dasar persahabatan sebagai unsur pengikat dalam mempersatukan masyarakat lawan dari individualisme yaitu sifat yang hanya mengutamakan kepentingan individu. 

        Banyak definisi tentang sosialisme yang dikemukakan oleh beberapa pemikir dunia, akan tetapi pada dasarnya semua ide pemikiran tentang sosialisme itu mempunyai satu 2 Sosialisme Islam Perspektif Pemikiran Politik HOS diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.51. persamaan yaitu menghendaki perlindungan keperluan masyarakat, hak-hak masyarakat dan kewajiban masyarakat di atas kepentingan pribadi atau segolongan kecil manusia.3 

        Benih sosialisme sebenarnya telah lama muncul dalam sejarah masyarakat manusia di dunia ini. Plato, filosof Yunani abad ke-4 SM, disebut-sebut sebagai bapak sosialisme. Ini berarti bahwa di Yunani telah muncul paham sosialisme disebabkan kesenjangan sosial yang dipengaruhi masalah pendapatan penduduknya. Meng Tze, abad ke-3 SM, juga dapat disebut sebagai bapak Sosialisme Cina karena dia menghendaki pemerataan kesejahteraan yang ketika itu hanya dinikmati orang dalam masyarakat yaitu para jenderal dan kaum bangsawan. Seperti Plato, Meng Tze menghendaki apa yang kita sebut sekarang ini sebagai “keadilan sosial” di bidang ekonomi, dengan jaminan hukum dan politik dari negara secara pasti. 

    Lalu sejak kapan wacana Sosialisme Islam berkembang? Hamid Enayat mengatakan dia mengklasifikasikan perkembangan sosialisme Islam kepada tiga kurun besar, yaitu versi resmi, versi fundamentalis dan versi radikal. Di Indonesia, munculnya sosialisme Islam tidak bisa dipisahkan dari konteks penjajahan yang terjadi di Indonesia. Imperialisme, feodalisme, kapitalisme yang terjadi secara sewenang-wenang memunculkan reaksi dikalangan pemikir dan pejuang di Indonesia. 

    Sosialisme religius telah dianjurkan sejak awal abad ke-20 oleh tokoh-tokoh seperti HOS Tjokroaminoto pada tahun 1905 dalam bukunya Islam dan Sosialisme dan KH Agus Salim. HOS Tjokroaminoto memandang sistem kapitalisme yang dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia merupakan bentuk dari “Kapitalisme Murtad”, sekali pun sistem ini menurut Max Weber lahir dari buaian agama Protestan, yaitu madzhab Calvinis.4 

        Lalu bagaimana corak pemikiran politik Sosialisme Islam HOS Tjokroaminoto?. Corak pemikiran beliau banyak sekali dilandasi dan diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an, hal ini disebabkan karena menurut keyakinannya, Al-Qur’an sebagai rujukan utama umat Islam sangat kompleks dalam memberikan tuntunan hidup bagi umatnya, bukan sekedar ajaran yang bersifat doktrinal ansich. Menurutnya nilai-nilai Islam tidak hanya mengatur 3 Sosialisme Islam tela’ah pemikiran HOS Tjokroaminoto diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.27. 4 Sosialisme Islam tela’ah pemikiran HOS Tjokroaminoto. hubungan antara manusia dan Tuhan. Akan tetapi, lebih dari itu nilai-nilai tersebut juga banyak menjelaskan permasalahan sosial, ekonomi, dan politik, lebih lanjut beliau menyatakan bahwa Islam menginginkan keselamatan bagi seluruh manusia, Islam adalah agama perdamaian dan keselamatan. Sebagai bukti bagaimana gagasan dan idenya yang sangat religius tersebut dapat dilihat dalam rumusan program kerja yang disusunnya dalam konngres SI yang kedua;

  “agama Islam itu membuka rasa pikiran perihal persamaan derajat manusia sambil menjunjung tinggi kepada kuasa negeri” dan “bahwasanya itulah {Islam} sebaikbaiknya agama buat mendidik budi pekertinya rakyat”. Partai juga memandang “agama ... sebagai sebaik-baiknya daya upaya yang boleh dipergunakan agar jalannya budi akal masing-masing orang itu ada bersama-sama pada budi pekerti...”. Sedangkan negeri atau pemerintah “hendaklah tiada terkena pengaruhnya percampuran barang suatu agama, melainkan hendaklah melakukan satu rupa pemandangan si atas semua agama itu.” Central Sarekat Islam pun “tidak mengharapkan sesuatu golongan rakyat berkuasa di atas golongan rakyat yang lain. Ia lebih mengharapkan hancurnya kuasanya satu kapitalisme yang jahat (zondig kapitalism), dan memperjuangkan agar tambah pengaruhnya segala rakyat dan golongan rakyat ... di atas jalannya pemerintahan dan kuasanya pemerintah yang perlu akhirnya mendapat kuasa pemerintah sendiri (zelf bestuur).” 

        Apa yang digagas oleh HOS Tjokroaminoto merupakan kajian-kajian yang dilandasi oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan ajaran Islam setidaknya ada sekitar 34 ayat Al-Qur’an yang dijadikan rujukan untuk mendukung konsep HOS Tjokroaminoto mengenai sosialisme Islam, menurutnya sosialisme yang harus diterapkan oleh masyrakat Islam adalah sosialisme yang berlandaskan asas filsafat dan agama, sehingga pada nantinya akan memberikan keselamatan di dunia dan di akhirat.5 Selanjutnya, apa yang dicita-citakan oleh HOS Tjokroaminoto berlandaskan kepada realita masyarakat Indonesia yang dipimpin oleh rezim kapitalisme dan imperialisme, sehingga ekonomi masyarakat Indonesia menjadi carut-marut, tanah dikuasai oleh penjajah dan tuan tanah, rakyat dijadikan budak yang hanya diperah keringatnya tanpa 5 Sosialisme Islam tela’ah pemikiran HOS Tjokroaminoto diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.27. upah yang layak, untuk itulah Tjokroaminoto berpandangan bahwa kunci dan jalan keluar dari permasalahan Indonesia pada saat itu dengan menerapkan apa yang dinamakan, staats socialism dan industrie socialism. Kedua hal di atas merupakan varian sosial yang diajarkan oleh Islam, yaitu sebuah pemerintahan yang didirikan dan dikelola oleh keinginan rakyat dan industri yang merata, tanpa adanya ketimpangan yang jauh antara elemen masyarakat. Ia menganggap kedua varian di atas telah dipratikkan oleh Nabi Muhammad SAW dan pemerintahan pemerintahan Islam sebelumnya.

    Selanjutnya, dapat disimpulkan bahwa landasan berfikir sosialisme Islam HOS Tjokroaminoto diambil dan dikembangkan dari Al-Qur’an, dan juga mengambil kepada pemikiran para tokoh Barat, akan tetapi HOS Tjokroaminoto merupakan seorang pemikir yang sangat religius sehingga dengan sangat jelas ia lebih mengutamakan ajaran Islam di atas segalanya, ia tidak mau umat Islam terlena dan kebablasan dengan paham sosialisme yang berkembang di Barat. Nilai sosialisme dalam Islam, lanjutnya, terlihat dari misi yang disandang Nabi Muhammad bahwa ia datang untuk rahmat bagi seluruh alam. Jadi, sejatinya orang Islam dimanapun berada selalu menebarkan cinta kasih dalam niat dan perbuatan, menyebarkan rasa kemanusiaan yanng tinggi, menjunjung nilai-nilai luhur, bukan hanya pada ideologi atau agamanya saja namun pada kemanusiaannya juga, bukan hanya pada manusia saja akan tetapi pada makhluk lainnya juga. Dengan demikian tidak ada lagi perusakan baik di daratan maupun lautan, tidak ada lagi eksploitasi terhadap binatang, tumbuhan dan alam lainnya. Dalam pandangan HOS Tjokroaminoto, keunggulan sosialisme Nabi bukan hanya dibimbing wahyu dalam kehidupannya, akan tetapi juga dalam setiap tindakannya ia selalu menjadi orang pertama yang memperjuangkan liberalisasi dan menegakkan keadilan. Dalam hal ini, ia bukan hanya seorang pemikir saja akan tetapi ia ikut terjun di tengah umat.6 6 Sosialisme Islam tela’ah pemikiran HOS Tjokroaminoto diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.27. Sikap inilah sebetulnya yang harus dijadikan acuan umat Islam. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari tindakan Nabi yang sangat menjunjung nilai kemanusiaan dan menentang perbudakan. Nabi mengatakan, “Tentang budak-budakmu berilah makan padanya seperti yang kamu makan sendiri, dan berilah pakaian padanya seperti pakaian yang kamu pakai sendiri. Apabila kamu tidak dapat memelihara mereka, atau mereka melakukan kesalahan, lepaskan mereka. Mereka itu hamba Allah seperti kamu juga, dan kamu harus berlaku baik kepada mereka. 

        Menurut HOS Tjokroaminoto dasar sosialisme Nabi Muhammad adalah kemajuan akhlak dan kemajuan budi pekerti rakyat, maksudnya adalah ketika budi pekerti rakyat telah baik dan bagus secara otomatis mereka akan dengan sendirinya memahami arti kebersamaan dan tidak mementingkan kepentingan pribadi ataupun golongan, mereka akan sadar akan kesamaan hak hidup dalam masyarakat. Pemahaman tentang kebersamaan tersebut telah tercantum dalam ayat suci Al-Qur’an yanng berbunyi: كان الناس امة واحدة... Artinya; “sesungguhnya seluruh manusia itu adalah satu kesatuan”.7 

    Berdasarkan firman di atas dapat dipahami bahwa seluruh manusia itu adalah suatu kesatuan yang mau tidak mau harus saling membantu ataupun bersama-sama dalam mencapai keselamatan, lebih lanjut pada surat yang lainnya juga dijelaskan bahwasanya manusia diciptakan oleh Allah SWT berbeda-beda, laki-laki dan perempuan, dan telah dijadikan bermacam-macam suku dan bangsa untuk saling mengenal, dari ayat ini bisa dipahami bahwasanya segala perbedaan yang ada dalam masyarakat bukanlah suatu halangan untuk bersatu, untuk menjalin kebersamaan. Selain itu juga, Nabi Muhammad dalam sabdanya menyatakan bahwasanya Tuhan telah menghapuskan kecongkakan dan kesombongan di atas keturunan yang tinggi, seorang Arab tidaklah lebih mulia dari orang selain Arab melainkan karena bakti dan ketaatannya kepada Allah SWT, dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis di atas dapat disimpulkan bahwa setiap anak Adam adalah sebuah kesatuan layaknya organisme badan yang tersusun dari anggota-anggota badan, apabila salah satu diantaranya merasakan sakit maka anggota yang lain akan merasakan juga. 7 Q.S Al-Baqarah, ayat 213. 

        Dari uraian di atas inilah yang menurut HOS Tjokroaminoto sebagai landasan sosialisme Islam dan bukanlah sosialisme Barat. Selain itu juga, menurut HOS Tjokroaminoto untuk membuktikan bahwasanya agama Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian dan keselamatan maka dapat dilihat dari makna Islam itu sendiri;8 

1. Islam menurut pokok kata “Aslama” maknanya: Menurut kepada Allah dan kepada utusannya dan kepada pemerintahan yang dijadikan dari pada umat Islam. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 59:

 يايها الذين امنوا اطيعوا الله و اطيعوا الرسول و اولي االمر منكم 

  Artinya: “wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan rasul serta pemimpin yang ada dalam golongan kamu.” 

2. Islam menurut pokok kata “Salima” maknanya: selamat. Tegasnya: Apabila orang dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah-perintah agama Islam, maka tidak boleh tidak ia akan mendapat keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat, karena orang Islam itu harus bertabi’at selamat, begitulah menurut hadis sabda Nabi Muhammad SAW: “Afdhalu mukminina islaman man salimal muslimina min lisanihi wa yadihi”, artinya: orang mukmin yang teranggap utama dalam pada menjalankan agama Islam, ialah mereka yang mempunya tabi’at selamat yang menyelamatkan sekian orang Islam, karena dari pada bicaranya dan tangannya. 

3. Islam menurut pokok kata “Salmi” maknanya: rukun. Tegasnya: orang yang menajalankan agama Islam haruslah rukun. ان اقيموا الدين و ال ثثفرقوا فيه Artinya: “hendaklah (kamu) mendirikan agama (Islam) dan janganlah (kamu) sama berselisihan.” 

4. Islam menurut pokok kata “Sulami” maknanya: tangga, ialah tangga atau tingkattingkat untuk mencapai keluhuran dunia dan keluhuran akhirat. Jikalau orang8 Islam dengan sungguh-sungguh menjalankan agamanya, maka tak boleh tidak mereka akan mencapai derajat yang tinggi sebagai yang telah dijalankann oleh khulafaurrasyidin. 

    Pemikiran politik H.O.S. Tjokroaminoto tentang sosialisme Islam memberikan gambaran tentang faham sosialisme yang dibangun atas dasar ajaran agama Islam, yang inti ajaran bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Sosialisme Islam yang dikemukakan oleh Tjokroaminoto merupakan sosialisme yang telah berjalan sejak masa kepemimpinan Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya. Dengan demikian sosialisme Islam tidaklah dipengaruhi oleh faham sosialisme yang berasal dari Barat yang baru berkembang pada abad ke-19. Pemikiran politik sosialisme Islam tersebut dengan demikian mempunyai kesamaan dengan pemikiran Kiri Islam, yang menempatkan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber utama pergerakannya. Namun demikian, terdapat prinsip-prinsip sosialisme yang serupa antara sosialisme Islam dengan sosialisme Barat. Prinsip keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan merupakan prinsip yang dipegang teguh baik oleh sosialisme Islam maupun sosialisme Barat. Selain itu, sosialisme Islam dan sosialisme Barat sama-sama bertujuan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota masyarakat. Selain persamaan, terdapat pula perbedaan antara sosialisme Islam dan sosialisme Barat. Sosialisme Islam dibangun atas dasar ketentuan atau aturan-aturan berdasarkan firman Allah S.W.T atau hadist Rasulullah S.A.W. Sosialisme Islam juga dibangun atas dasar keyakinan terhadap keberadaan Allah S.W.T. sebagai dzat yang Maha Kuasa. Sosialisme Barat lahir dari kondisi masyarakat industri Eropa pada abad ke19 dimana terjadi ketimpangan kondisi sosial, ekonomi dan politik. Sosialisme Barat dengan demikian tidak terkait dengan agama, sedangkan sosialisme Islam sangat terkait dengan ajaran agama. 

DAFTAR PUSTAKA 

Sosialisme Islam Perspektif Pemikiran Politik HOS diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.51. 

Sosialisme Islam Tela’ah Pemikiran HOS Tjokroaminoto diakses pada tanggal 24 Januari 2020 pukul 18.27. Q.S Al-Baqarah, ayat 213.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama