“Build Personal Branding Through Linkedin : Being A Profesionalism For a Brighter Future” Build an Authentic Profile

 

 

Penulis : Raisya Bintang Sulaiman

Sekretaris Departemen Riset dan Teknologi KSE UIN Jakarta

   

    Pandemi Covid-19 menyebabkan budaya baru bagi generasi millenial dalam hal mencari pekerjaan. Pada abad 20, linkedin, menjadi lebih dikenal sebagai salah satu portal untuk mencari pekerjaan. Oleh karena itu guna memanfaatkan kesempatan yang ada pada Minggu, 29 Januari Departemen Riset dan Teknologi KSE UIN Jakarta mengadakan KSE Skill Training II : “Build Personal Branding Through Linkedin : Being A Profesionalism For a Brighter Future” dengan harapan agar pelatihan ini dapat menjadi wadah bagi para beswan untuk mengoptimalkan kesempatan mereka dalam berkarir melalui linkedin.

    Sesi pelatihan kali ini diisi oleh salah satu beswan Paguyuban KSE UIN Jakarta, Falih Rahmat, yang juga merupakan admin dari akun linkedin KSE UIN Jakarta. Dalam materinya, Falih menyampaikan bahwa profil linkendin sangat memengaruhi kesan recruiter dalam melihat pelamar pekerjaan. Dengan demikian ia menyampaikan bahwa header pada tampilan linkedin sangat disarankan untuk diisi dengan rekomendasi gambar yang menarik serta tidak mengambil gambar yang memiliki hak cipta.

 


    Selain header, kita juga sangat disarankan untuk memiliki foto profil yang terkesan profesional serta tidak mencolok. Kolom headline yang terdapat pada linkedin juga berfungsi memberikan informasi pembuka sebelum orang lain melihat halaman linkedin kita lebih detail. Dengan demikian kita harus mengisi kolom headline dengan informasi diri yang ringkas dan jelas. Falih juga menambahkan bahwa dalam mengisi informasi pada kolom headline kita tidak harus menggunakan bahasa inggris karena hal tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan atau perusahaan yang ingin kita tuju. Namun faktanya para pengguna lebih banyak yang menggunakan bahasa inggris agar terlihat lebih profesional.

    Jika terdapat informasi penting yang ingin kita tambahkan pada kolom headline namun terkesan terlalu panjang, kita dapat menambahkan informasi tersebut pada bagian “informasi lain”. Beralih mengenai kolom “Tentang”, Falih menambahkan bahwa kolom ini digunakan untuk menjelaskan ketertarikan kita terkait suatu bidang dan dapat digunakan untuk membangun personal branding. Pada kesempatan ini, pemateri juga memberikan beberapa tips untuk mengisi kolom “tentang” seperti menggunakan kalimat yang singkat padat serta disarankan untuk menggunakan angka pada informasi yang bersifat data agar terlihat lebih menarik. 

    Selanjutnya, kolom “Difiturkan” bertujuan sebagai tempat untuk mencantumkan beberapa dokumen penting yang sekiranya dapat menjadi nilai tambah pada personal branding. Kita dapat mencantumkan cv dan link blog pribadi pada bagian ini. Kolom “Aktivitas” yang terdapat pada linkedin bertujuan untuk memperlihatkan seberapa sering kita aktif pada aplikasi ini. Kolom “aktivitas” yang kosong akan menimbulkan kesan bahwa kita tidak “update” bagi para recruiter. Dengan demikian, Falih menambahkan bahwa kita disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas di linkedin secara rutin dan berkala. Namun dengan catatan untuk melakukan aktivitas seperlunya dan tidak terlalu sering layaknya media sosial lainnya karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesan yang kurang profesional.

    Dalam sesi pelatihan juga Falih menjelaskan bahwa pengikut dan koneksi merupakan dua hal yang berbeda. Pengikut pada linkedin hanya dapat melihat aktivitas atau update informasi dari suatu akun yang mereka ikuti. Lain halnya dengan koneksi yang dapat melakukan interaksi seperti mengirim pesan dan lainnya. Falih menekankan bahwa kolom “Pengalaman” merupakan kolom yang terpenting pada linkedin, karena pada umumnya para pelamar mengisi kolom ini sebagai portofolio mereka untuk meyakinkan para recruiter.

    Falih juga menambahkan bahwa pada kolom ini sebaiknya diisi dengan tiga pengalaman terbaru dan tentunya relevan dengan jenjang karier yang ingin kita tuju. Selain itu kita juga sangat disarankan untuk mencantumkan jobdescs serta durasi dari pekerjaan yang telah kita lakukan. Poin ini disarankan untuk ditulis dalam bentuk poin dengan kalimat singkat padat jelas dan menggunakan angka jika terdapat data numerik. Hal yang sama juga dapat kita lakukan pada kolom “Lisensi dan sertifikat”. Terakhir, pada bagian “Pendidikan” kita disarankan untuk mengisi mulai dari jenjang SMA dan masa perkuliahan. Untuk menarik perhatian recruiter juga kita dapat menambahkan prestasi akademik maupun non-akademik serta kegiatan yang dapat menjadi nilai tambah bagi kemampuan yang kita miliki.

    Setelah memaparkan materi, pelatihan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antar beswan dan pemateri. Lalu ditutup dengan sesi foto bersama. Dengan adanya KSE Skill Training II : “Build Personal Branding Through Linkedin : Being A Profesionalism For a Brighter Future” diharapkan para beswan dapat mengoptimalkan kesempatan mereka dalam berkarir melalui linkedin serta dapat membangun branding yang baik bagi pihak Yayasan Karya Salemba Empat pada aplikasi linkedin.

 

 

Departemen RISTEK

Kabinet Sejua

Sharing, Networking, and Developing


📷 IG & Twitter @kseuinjkt

🐣 Tiktok @kseuin_jkt

🔎 LinkedIn & Youtube KSE UIN Jakarta

🌐 Web kseuinjkt.or.id

Email beasiswakse@uinjkt.ac.id

 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama