Bank Sampah Goes to School: Inovasi ComDev KSE UIN Jakarta untuk Perubahan Lingkungan yang Lebih Positif

Kegiatan pembuatan ecobrick bersama para murid; ditemani langsung oleh beswan KSE UIN Jakarta


Sudah menjadi rahasia umum di mana sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi awal dari pencemaran lingkungan. Karenanya, selain mengurangi penggunaan bahan atau alat potensial sampah, edukasi—utamanya— untuk generasi penerus tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan tersebut, mendaur ulang sampah, hingga mengelola sampah yang baik dan berkelanjutan sangat diperlukan.


Sabtu (27/1) lalu, Community Development (ComDev) KSE UIN Jakarta menggelar rangkaian program kerja barunya dengan edukasi dan sosialisasi bank sampah di SD Negeri Cinangka 2, Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran dan pemahaman anak-anak terhadap positifnya pengelolaan linkungan terhadap berbagai faktor kehidupan. Dalam acara tersebut, salah satu informasi yang disampaikan adalah teknik pemilahan sampah yang baik dan benar. 


Pihak sekolah sendiri menyambut program ini dengan antusias. Selain memberikan pemahaman kepada para murid, kegiatan edukasi ini juga senada dengan program yang sedang dijalankan di sekolah tersebut. Salah satu perwakilan dari pihak sekolah, Bapak Ade Hasan menyebutkan bahwa SD Negeri Cinangka 2 juga sedang menerapkan program pengurangan sampah plastik. Ia menyebutkan, salah satu programnya adalah dengan memberikan instruksi kepada para murid untuk membawa wadah dari rumah yang nantinya akan digunakan untuk membeli makanan. 


“Sekolah ini juga sedang menerapkan program pengurangan sampah plastik dengan cara membawa wadah bagi siswa yang ingin membeli makanan. Walaupun secara keseluruhan belum terlaksana dengan baik, namun terdapat peningkatan (pemahaman murid) terkait pengurangan sampah.” jelasnya.


Potret saat kegiatan sosialisasi sedang berlangsung. 

Guru yang kerap disapa Pak Ade ini juga menuturkan tentang harapannya terhadap program yang dibawa oleh beswan KSE UIN Jakarta ini. Ia mengaku bahwa lingkungan dan kelestariannya selalu menjadi apa yang ia inginkan untuk terus berkembang.


“Semoga kegiatan ini bisa menambah kelestarian lingkungan khususnya SD Negeri Cinangka 2.” ujarnya.


Mengangkat tema “Petualangan Pahlawan Sampah untuk Menyelamatkan Bumi”, kegiatan yang terlaksana sejak pagi hari ini diharapkan dapat membawa makna tersendiri kepada pemahaman para murid bahwa bencana alam yang sering terjadi seperti banjir sejatinya juga disebabkan oleh masyarakat sekitar lingkungannya yang abai terhadap sampah dan pengelolaannya. Lebih lanjut, jiwa yang memiliki rasa peduli terhadap lingkungan diharapkan tergerak dan muncul dari dalam diri para murid; untuk bumi yang lebih aman dari bencana-bencanya akibat kelalaian manusianya sendiri.


Selain edukasi tersebut, ComDev KSE UIN Jakarta juga menyelingin rangkaian acara dengan mengenalkan bank sampah dan pembuatan ecobrick. Hal ini ditujukan untuk membawa pemahaman para murid yang sebelumnya bersifat teoritis menjadi praktis. Ecobrick sendiri merupakan bata ramah lingkungan yang terbuat dari sampah botol plastik dan diisi dengan kertas kering, kemudian dipadatkan hingga mengeras. Selain pemanfaataannya yang dapat menjadi bahan alternatif blok bangunan, ecobrick juga dimanfaatkan oleh masyarakat luas (termasuk para murid) untuk menghasilkan beragam kerajinan hingga menjadi sebuah usaha yang menghasilkan.


Acara berlangsung meriah dengan partisipasi aktif dari para murid. Kansa, salah satu murid di sekolah dasar yang berlokasi di kecamatan Cinangka ini mengaku bahwa acara tersebut sangat seru dan banyak memberikan manfaat baginya. 


“Acara seru! Saya bisa punya pengetahuan baru tentang pengelolaan sampah.” tangkasnya.


Momen foto bersama seluruh peserta dengan para beswan KSE UIN Jakarta


Bank Sampah Goes to School yang terlaksana pada akhir pekan ini diharapkan mampu menjadi pupuk sehat untuk tumbuhnya benih-benih semangat para murid dalam menjaga dan melestarikan lingkugan. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh salah satu guru di sekolah dasar tersebut, Bapak Ade Yuda Pratama. Menurutnya, pemahaman para murid menjadi lebih matang menjadi satu tujuan paling menentukan untuk keberlanjutan lingkungan; termasuk dengan bertambahnya kemampuan mereka untuk membuat ecobrick dan kerajinan-kerajinan sejenis yang terbuat dari sampah.


“Semoga para murid yang sudah mengikuti acara ini bisa memahami hal-hal penting terkait pengelolaan sampah. Termasuk latar belakang masalahnya serta skil-skil baru yang bisa mereka pelajari, seperti pembuatan ecobrick yang tadi juga disosialisasikan.” jelasnya saat diwawancarai oleh salah satu Koordinator ComDev di akhir acara.



Reporter: Mohamad Insanulloh Ilham

Penyunting: Moh. Syarif Saifa Abiedillah

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama