“Digitalisasi membantu mendorong pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan
efisien. Juga agar digitalisasi sektor kesehatan dapat diimplementasikan dengan
tepat,” begitu kata Direktur Rumah Sakit Bogor Senior saat memberikan sambutan
acara Seminar Smart Health Initiative di
Bogor Senior Hospital, dikutip dari Kominfo.go.id.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor menjelaskan, manfaat dari
digitalisasi kesehatan yaitu untuk meningkatkan akses pelayanan kepada
masyarakat, meningkatkan efektifitas SDM, meningkatkan kualitas pelayanan, dan
mengurangi biaya layanan kesehatan. Fasilitas teknologi informasi bertujuan
untuk memberikan kemudahan kepada pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Salah satunya berupa peningkatan pelayanan klinik dan dokter praktek mandiri.
Dibalik itu, masyarakat Indonesia perlu turut serta merefleksikan kondisi
dan kesiapan sektor kesehatan indonesia guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Menurut Sekjen Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana, pola
hidup yang tidak sehat mendorong meningkatnya penyakit tidak menular seperti
stroke, jantung, dan diabetes. Tata kelola lingkungan yang buruk juga menjadi
catatan, seperti populasi udara, air, limbah berbahaya, dan beracun ini bisa
menimbulkan masalah kesehatan.
Urgensi Peran Pemerintah
Pemerintah telah mendorong inovasi layanan kesehatan. Hal ini untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Supaya lebih cepat dan menjangkau
seluruh daerah di Indonesia. Upaya itu dilandasi oleh Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang pencepatan pembangunan Provinsi
Papua dan Papua Barat. Program yang direncanakan antara lain, mempercepat
peningkatan akses kesehatan, misalnya pelayanan kesehatan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi.
Pemerintah juga telah menyiapkan Strategi Nasional e-Kesehatan dalam
Permenkes. Ada tujuh komponen penentu keberhasilan penerapan e-Kesehatan, yaitu
kepemimpinan, strategi, investasi,
pelayanan standar, kapabilitas instruktur, kebijakan, dan tenaga kerja.
Di China misalnya, sudah ada klinik tanpa memperkerjakan tenaga medis,
pelayanan cepat 1 menit konsultasi 1 jam kemudian obat sudah diterima pasien.
Melibatkan Teknologi
Titik tolaknya adalah teknologi terus berkembang. Ari menyebut, teknologi
yang maju dan terjangkau sama sekali tidak menyebabkan jurang kesenjangan. Meski
semakin murah, tapi tetap mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Poin pentingnya,
bisa diterima oleh masyarakat dan profesi kesehatan. Kemajuan teknologi mesti
diimbangi dengan regulasi yang adaptif, kolaboratif, menjunjung etika, edukasi
kepada masyarakat, profesi kesehatan serta regulator.
Menurutnya,
salah satu hasil kerja nyata pemerintah dalam inovasi teknologi pelayanan
kesehatan yaitu sistem informasi berbasis komputasi oleh BPJS Kesehatan. Kalau dulu, pasien datang mencatat
manual, sekarang dengan sistem komputasi yang terintegrasi dengan data dari
Kementerian Dalam Negeri, pasien tak perlu mencatat dengan mengulang-ulang.
Caranya simpel. Tinggal unduh aplikasi mobile JKN berbasis IOS atau Android,
kita bisa mengisi data dari mana saja, dan terintegrasi. Lebih mudah dan cepat.
Di dalamnya juga ada info-info terupdate soal BPJS Kesehatan.
Masyarakat perlu turut serta merefleksikan kondisi dan
kesiapan sektor kesehatan Indonesia guna menghadapi revolusi industri 4.0.
Dengan demikian, Visi Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju bisa
segera diwujudkan dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
Adanya perubahan teknologi, maka fungsi pemerintah harus berubah pula, yang
menyebabkan pemerintah harus lebih banyak memfasilitasi dan mengakselarasi
startup-startup digital tersebut salah satunya melalui regulatory sandbox—untuk mendorong inovasi dalam lingkungan yang
aman dan terkontrol. Sebagai contoh regulatory
sandbox adalah teknologi beometric yang jika berhasil diterapkan maka tidak
perlu bertatap muka lagi dengan regulator. Singapura telah membuat regulatory sandbox untuk layanan telemedicine pada tahun 2018. Indonesia
harus mempercepat langkah dalam transformasi digital agar tidak tertinggal
dengan negara-negara lain.
Divisi Pengembangan Masyarakat
Paguyuban KSE UIN Jakarta
Posting Komentar