Kepala Departemen COIN KSE UIN Jakarta
Melihat kembali ke masa perjuangan dulu, perjuangan untuk merebut kemerdekaan bangsa. Yang pertama kali terlintas tentang perjuangan adalah sosok pahlawan. Keberanian, pengorbanan, dan keberhasilan mereka telah membawa kita pada kemerdekaan yang saat ini kita rasakan. Saat ini kita telah terbebas dari penjajahan dan peperangan. Tentunya perjuangan membela negara tetap dapat dilakukan namun dengan cara lain. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi milenial. Kreatifitas mereka sangat dibutuhkan bagi kemajuan negara.
Era millennium menghadirkan banyak hal baru yang berbeda dari era-era sebelumnya. Di era millennium perubahan terjadi sangat cepat. Gelombang perubahan itu melanda berbagai sisi kehidupan. Efeknya berpengaruh secara individual, komunal, nasional, bahkan global. Dalam kondisi semacam ini tentunya diperlukan kesiapan dan ketahanan dalam menghadapinya. Begitulah gambaran tantangan yang harus dihadapi generasi milenial. Di sisi lain perkembangan teknologi digital memberi banyak kemudahan bagi generasi millennial sekarang.
Perkembangan teknologi digital telah memberi ruang kosong yang besar untuk diisi dengan aneka kreatifitas. Teknologi digital memiliki unsur keluwesan, dan kecepatan. Pemanfaatan teknologi digital secara baik akan menghasilkan banyak hal yang baik pula. Sebaliknya, teknologi digital juga terbuka dimanfaatkan untuk tujuan buruk. Tentunya yang satu ini harus dihindari, diwaspadai, dan dikelola agar tidak berkembang merajalela.
Generasi milenial adalah generasi muda penerus perjuangan para pendahulunya. Era ini adalah era baginya untuk berbuat. Dengan kondisi zaman, gaya hidup, pola pendidikan, dan pergaulan yang berbeda banyak dari generasi sebelumnya maka kontribusi yang dapat atau harus disumbangkan oleh generasi kekinian ini tentunya berbeda. Di atas sempat disinggung tentang fenomena perkembangan teknologi digital yang sangat fantastis. Ini hanya salah satu contoh tantangan bagi generasi milenial untuk berbuat banyak bagi negaranya. Sumbangsih yang harus diwujudkan sebagai tanda berterim kasih kepada para pendahulu yang telah berjuang dengan segala keterbatasan mereka bagi kemajuan negara dan kenyamanan hidup generasi sesudah mereka. Sumbangsih generasi milenial bagi negara mereka dalam bentuk apapun nantinya juga akan menjadi penanda bahwa mereka ada dan pernah ada. Sesuatu yang akan dikenal dan dikenang oleh generasi di era-era selanjutnya nanti.
Satu hal yang perlu dicatat oleh generasi milenial dan juga generasi era-era selanjutnya, zaman boleh berubah dengan berbagai pernak-perniknya, tetapi prinsip-prinsip dasar bernegara di negara Republik Indonesia ini tidak boleh diabaikan. Kreatifitas tentunya sangat dibutuhkan dalam menghadapi dan memenangi tantangan zaman. Meskipun begitu pijakan kaki harus tetap kuat di tempatnya. Dengannya keutuhan negara dan bangsa tidak akan terkorbankan dengan alasan perubahan zaman.
Prinsip-prinsip bernegara yang dimaksud tadi dapat diringkas berupa upaya mempertahankan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdiri dari, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Bagi generasi milenial inilah tantangan yang ada di hadapan mereka. Ada perkembangan dan perubahan zaman yang terus berkelindan di sekitar mereka. Dan ada amanat para pendiri negara yang harus dijaga dan terletak di etiap punggung mereka. Kalau dilihat sekilas tampak sebagai beban yang berat. Tetapi jika diterima dengan senang hati amanat itu maka beban berat tidak akan menjadi masalah yang menghalangi gerak untuk berbuat.
Hal lain yang penting untuk diperhatikan, ketika kita, sebagai generasi kekinian, mengaca pada sepak terjang generasi pendahulu kita. Kita akan mendapati banyak hal yang mengagumkan dari mereka. Dengan segala keterbatasan dan keterbelakangan dalam banyak hal, mereka terbukti telah berhasil mewariskan sesuatu yang sangat berharga bagi bangsa dan negara ini, yaitu kemerdekaan dan kedaulatan negeri yang diakui oleh dunia. Di sini akhirnya kita melihat bahwa tantangan perjuangan di setiap zaman selalu ada dan berat. Alhasil akan menjadi kekeliruan besar jika generasi milenial tampil cengeng demi menghadapi tantangan-tantangan yang sempat disinggung di atas.
How to be millennial hero? Maka jawabannya adalah belajar tanpa henti, berkarya dan berinovasi, jaga diri agar tidak tinggi hati hingga lupa diri, sematkan di dalam dada semboyan legendaris “berjuang atau mati”, ingat amanat besar para pendahulu negeri “NKRI harga mati, dan segala daya upaya yang sudah dilakukan selanjutnya dipasrahkan untuk mengharap bantuan dari Ilahi Rabbi”.
Departemen COIN
Kabinet Sejua
Sharing, Networking, and Developing
📷 IG & Twitter @kseuinjkt
🐣 Tiktok @kseuin_jkt
🔎 LinkedIn & Youtube KSE UIN Jakarta
🌐 Web kseuinjkt.or.id
✉ Email beasiswakse@uinjkt.ac.id
Posting Komentar