Pemberdayaan Perempuan: Kunci Penting dalam Menciptakan Masyarakat yang Adil dan Damai


Setiap tanggal 8 Maret, Hari Perempuan Internasional (HPI) menjadi momen penting untuk merayakan pencapaian perempuan, mengakui tantangan yang dihadapi, dan memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, HPI bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga menjadi platform bagi berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan pemberdayaan perempuan dalam membangun masyarakat yang adil dan damai. Perayaan ini menjadi momentum untuk merefleksikan pencapaian perempuan serta memperkuat tekad untuk terus melangkah maju dalam mengatasi ketidaksetaraan gender.

Data menunjukkan potensi besar perempuan Indonesia dalam berbagai bidang. BPS mencatat Angka Partisipasi Kasar (APK) perempuan untuk pendidikan tinggi mencapai 54,23% pada tahun 2020, menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang menempuh pendidikan tinggi. Hal ini menandakan bahwa semakin banyak perempuan yang mendapatkan akses ke pendidikan tinggi, semakin besar potensi untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam berbagai sektor pembangunan.

Namun, tantangan masih ada. Salah satunya adalah kesenjangan gender dalam pendapatan. Data BPS menunjukkan rata-rata pendapatan perempuan hanya 78,5% dari pendapatan laki-laki pada tahun 2020. Ketimpangan ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberdayakan perempuan secara ekonomi agar mereka dapat mencapai potensi penuh mereka tanpa diskriminasi gender.

Upaya untuk meningkatkan peran serta dan pemberdayaan perempuan terus dilakukan. Contohnya, program beasiswa Paguyuban KSE UIN Jakarta yang pada tahun 2023 memberikan sebagian besar beasiswa kepada perempuan. Ini menunjukkan komitmen organisasi dalam memberikan akses pendidikan yang sama bagi perempuan. Dengan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dalam hal pendidikan, kita dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang adil dan damai. Dengan meningkatkan peran perempuan dalam berbagai bidang, Indonesia dapat mencapai potensi sepenuhnya sebagai bangsa yang maju dan sejahtera. Inisiatif-inisiatif yang berfokus pada pemberdayaan perempuan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi perempuan itu sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dengan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif.

Di dalam Paguyuban KSE, terdapat program yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan perempuan, yaitu program "Mengajar untuk Anak SD". Program ini dirancang untuk memberikan edukasi tambahan kepada anak-anak sekolah dasar di sekitar lingkungan kampus. Menariknya, pengajar yang terlibat dalam program ini sebagian besar adalah mahasiswi perempuan yang tergabung dalam beswan (bimbingan belajar bersama). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya menjadi penerima manfaat dari program pemberdayaan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Partisipasi aktif perempuan dalam program ini memberikan manfaat pendidikan bagi generasi muda, dan memiliki dampak yang lebih luas dalam membentuk kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di masyarakat. Anak-anak SD yang mendapat pengajaran dari mereka akan terinspirasi untuk mengejar mimpi mereka tanpa memandang jenis kelamin. Dengan demikian, program-program pemberdayaan perempuan seperti ini tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga membangun pondasi yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan beradab.

Namun, tantangan dalam pemberdayaan perempuan tidaklah sedikit. Diperlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun individu, untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua. Perlunya dukungan dan kolaborasi dari semua pihak menjadi kunci dalam mengatasi hambatan-hambatan yang masih menghambat pemberdayaan perempuan secara menyeluruh. Dukungan dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta dan akademisi, juga diperlukan untuk menciptakan peluang yang setara bagi perempuan dalam berbagai bidang.

Pemberdayaan perempuan juga menjadi kunci penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan ke-5 tentang Kesetaraan Gender. Dengan memberikan akses yang lebih besar kepada perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, kita dapat memastikan bahwa tidak ada satupun bagian dari masyarakat yang tertinggal atau terpinggirkan. Dengan demikian, memperkuat peran perempuan bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga merupakan investasi dalam pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh komunitas.

Oleh karena itu, momentum Hari Perempuan Internasional harus dijadikan sebagai panggilan untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan memperkuat peran mereka dalam pembangunan masyarakat yang adil dan damai. Dengan memberikan kesempatan yang setara dan mendukung pemberdayaan perempuan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, di mana setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.




*) Artikel ditulis oleh Falih Rahmat Ramadhan (Sekretaris Departemen Kominfo) dan Siti Nurhamidah (Bendahara Departemen Kominfo) dalam program kolaborasi COMA oleh Departemen Riset dan Teknologi — Departemen Komunikasi dan Informasi

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama